Ahli: Daur ulang solusi persoalan sampah plastik di kota besar

Meningkatnya konsumsi rumah tangga khususnya di kawasan-kawasan perumahan baru yang dikembangkan membuat 
penggunaan bahan baku plastik ikut meningkat. Namun, kemasan plastik sebaiknya memiliki desain mudah 
didaur ulang. Selain lebih ramah lingkungan, kemasan plastik jika dikelola dengan benar dapat menggerakkan 
kegiatan ekonomi sirkular.

Menurut ahli teknologi polimer Fakultas Teknik Universitas Indonesia Mochamad Chalid, produk plastik 
merupakan bahan yang diformulasikan dari polimer sebagai bahan baku utama dan aditif-aditif sebagai 
bahan baku pembantu. Karena memerlukan waktu degradasi yang bertahun-tahun, produk plastik harus didesain 
sebagai bahan yang dapat didaur ulang. Dengan daur ulang, bahan plastik bisa terus memiliki nilai ekonomi,
baik sebelum digunakan, saat digunakan, maupun setelah digunakan.

"Pendaurulangan limbah plastik produk kemasan pangan merupakan solusi efektif dan berdaya guna terhadap 
tumpukan limbah plastik yang menjadi masalah lingkungan di Indonesia,” ujarnya.

Solusi ini juga memberikan banyak dampak positif bagi sektor lain, seperti penyerapan tenaga kerja dan 
peningkatan taraf ekonomi masyarakat, yang berbasis pada prinsip ekonomi sirkular.

Chalid menjelaskan, jenis plastik yang paling mudah didaur ulang, yakni polyethylene terephthalate yang 
biasa disingkat PET, dengan kode nomor 1. Penomoran ini berpedoman pada resin identification code (RIC) 
yang diterbitkan oleh The Society of Plastic Industry (SPI) pada 1988 di Amerika Serikat. PET merupakan 
jenis plastik yang banyak digunakan sebagai produk kemasan minuman, dalam bentuk botol plastik yang berwarna 
jernih atau transparan.

“Karena plastik PET memiliki banyak sifat unggul seperti lebih bening, kedap gas dan air, tahan pelarut, 
kuat, serta relatif lebih ringan dibandingkan kemasan lain untuk volume yang sama,” jelasnya.

Selain mudah didaur ulang, limbah plastik PET bisa dikonversi menjadi produk turunan yang beragam dan 
bernilai ekonomi relatif tinggi, dikarenakan kestabilan sifat-sifatnya.